Menhir Street

The member 'shikamon' has done the following action : Dices roll

'd12' : 12

"Kami diculik oleh kelompok bandit, 2 orang tadi hanyalah anggota biasa. Mereka bermaksud untuk membawa kami ke dalam Menhir Dungeon, entah untuk apa. Kami mencoba kabur, Aku berhasil karena ada kalian, sedangkan adikku tertangkap"

"Soal bayaran, aku akan memberikan total 200G. Tolong, selamatkan adikku!" ujar perempuan itu terisak.

"200G?"

Muka Tic terlihat sedikit mengkerut mendengar jumlah uang tersebut.

"... Setidaknya cukup untuk makan hari ini.
Hamba bersedia saja membantu, mungkin saja ada penghasilan tambahan dari para bandit disana.
Tuan - tuan pengelana sekalian bagaimana?"

The member 'richter_h' has done the following action : Dices roll

'd12' : 1

Perempuan tadi mngerutkan alisnya

"Maaf... anda siapa? Saya sedang berbicara dengan 2 orang ini" balasnya sambil tersenyum masam.

"Oh. Baiklah. Abaikan permintaan saya tadi. Silahkan lanjutkan, Nona."

Link memasang wajah lemas, lantas berjalan terhuyung-huyung ke pinggiran jalan, tepatnya di pojokan rumah tidak jauh dari tempat kejadian perkara.

"Ehmm!"
Gustav mencoba memecah kecanggungan.
"Tenang saja nona kami akan membantu sebisanya, cukup tunjukkan saja jalan ke dungeon karena aku sendiri baru datang ke tempat ini."

"dan..oh ya, siapa nama nona ? namaku Gustav Stonehammer, panggil saja gustav.. dan tuan-tuan ini..errr.."

"Tic Travor adalah nama hamba.
Anda tenang saja, pengelana bernama Gustav ini akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan adik anda.
Hamba hanya perlu memastikan adik anda selamat sampai kembali dipelukan kedua tangan hangat anda."

Ucap tic dengan nada halus sambil membungkukkan kepalanya kembali.

"Bagaimana dengan anda, tuan pengelana?
Apakah anda hanya akan terdiam menyendiri disana atau ikut mengorbankan diri anda bersama tuan Gustav ini?"

"J-jadi, anda bersedia?"

senyum mulai terlihat dari wajah sang perempuan.

"Ba-baiklah, saya akan tunjukan arah ke du, uh..."

Perempuan tadi mencoba berdiri, namun tersungkur kembali. Kaki kiri perempuan itu terluka.

Aura suram nan kusam terpancar di sekeliling Link. Dia terpaku, duduk mojok meratapi nasibnya dikacangin oleh wanita.
Saat dia disahut oleh pastur botak bernama Tic Travor, dia mengacungkan jarinya dengan lemas seraya berkata,

"Link. Panggil saja saya begi-

tuh, kan, dikacangin lagi..."

Link main pasir di pojokan ditemani aura suram

"Ah, mohon anda tidak banyak bergerak terlebih dahulu."

Sambil melambaikan tangannya perlahan, Tic menggunakan Skill "Heal" kepada kaki wanita tersebut.

---Tic uses Heal---

The member 'UnderDog' has done the following action : Dices roll

'd6' : 4

Luka di kaki wanita itu mulai hilang, namun tidak sepenuhnya

"Ah... terima kasih"

"Meski mulutmu menyebalkan, kau ini hebat juga,pendeta trevor."
"Ayo, kita segera bergegas,nona! jangan buang waktu lagi.. hei, kau yang dipojok, kau ikut tidak ?"

"Tentu saja...

Tapi sebentar, kastil pasir ini butuh sedikit sentuhan akhir."

"Tidak perlu berterima kasih, hamba hanya perlu melakukan apa yang harus hamba lakukan.
Akan berbahaya jika uang yang anda niatkan untuk membayar kami malah berakhir ditangan manusia tak berguna yang mengaku akan menyembuhkan anda."

Sambil menutup kembali tangannya, Tic berdiri dan mengikuti langkah Gustav.

"Tuan Link, mari kita berangkat.
Hamba tidak yakin satu tumbal saja cukup untuk menyelamatkan adik gadis tersebut."

Perempuan tadi masih terlihat lemas. wajahnya pucat.

"t-tapi aku takut menuju ke dungeon itu. Mereka akan menculikku lagi..."

Gustav memegang bahu perempuan itu.
"apakah kau tidak ingin menyelamatkan adikmu? jika kau takut, bagaimana nasib adikmu ! beranilah nona! jangan khawatir, aku akan melindungimu dengan segenap kekuatanku."

--Session Closed-- Thanks for playing, see you next session!